tag:blogger.com,1999:blog-18402513669986876412024-02-19T23:41:11.842-08:00mcDama$Sambil Mengais Dollar di Internet, Sambil Sharing Apa Ajamcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-36302888817695098872009-04-07T10:14:00.000-07:002009-04-07T10:16:14.317-07:00Want to Start a Home Business?So you’re looking to start a home business. You have been searching Google, but there are 400 million listings. How do you decide what is real and what is not?<br /><br />Here are 4 things to look for:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. THE COMPANY</span><br /><br />You want a company that has been successfully in business for many years—a company with an established record of quality and success. We have all heard the horror stories of people who have paid up-front money to someone on the internet, only to find out in a few weeks, that the "company" has disappeared—the phone is disconnected and no one answers email anymore.<br /><br />How can you find out about the company? Go to their live conference calls. Listen to the real people who are making money. Ask questions. If they have training calls for people already in the business, ask to go on them. You will soon learn the ins and outs of the business, and whether it is something you can believe in and trust.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. THE PRODUCT</span><br /><br />Does the product have real value to the customer? Will they profit from it? Can you feel pride in what you sell? Not only will you sleep better at night, but it makes it easier to sell. People will buy a product if it fills a need in their lives.<br /><br />And consider the future of the product—the industry in general. With today’s technology, things are changing rapidly in the marketplace. You want to be certain that your business will be around for a long time—not go the way of the cassette recording. (Have you tried to buy a car with a cassette player lately?) Try to get in on the ground floor of an industry that is growing right now.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. TRAINING AND SUPPORT</span><br /><br />Most of us come into an internet business with no prior experience. How do you learn to work your business? How do you set up a website? How do you find customers? Without training and support, you could be lost—right at the start—and give up, losing your time and monetary investment.<br /><br />You need a system in place—a turn-key system—that helps you track your prospects and even tells them about the business and product for you. For example: live conference calls for your prospects to learn more and to ask questions of successful people in the business.<br /><br />You should have a personal mentor—one who will walk you through the technical setup of your business, then spend time with you, teaching you how to use the system, how to get leads and how to speak to prospects.<br /><br />And, finally, you need on-going training calls, to hone your skills and to keep in touch with the other people in your business.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. COMPENSATION PLAN</span><br /><br />All legitimate businesses have a product. The question is: how many products will you have to sell to earn the kind of money you want? If you want to earn $1,000, and your profit is only $10.00, then you’ll have to make 100 sales. You get the picture. And how many people will you have to talk to, how many hours will you work, and how much money will you have to spend on advertising?<br /><br />Obviously, you want a compensation plan that earns you high profits. So now you can get out there and look again. Eliminate those companies that have no history, no valuable product, no training and support, and low profit. What is left will be the cream at the top.mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-42105094848180794332008-12-26T12:07:00.000-08:002008-12-26T12:22:37.642-08:00Kontemplasi Empat Tahun Tsunami - 1“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya (manusia). Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu” (At-Taghabun,11)<br /><br />Hari ini pukul 8:30 pagi pada 26 Desember 2004 yang lalu, sesaat para penghuni bumi baru bangkit dari peraduannya dan beberapa tengah santai menikmati hari libur, tiba-tiba tsunami menghantam Aceh meskipun di dahului oleh gempa bumi beberapa menit sebelumnya. Tak pelak bencana tsunami itu menghentakkan seluruh sumsum kekerdilan manusia di bumi ini. Betapa tidak. <br /><br />Hantaman gelombang tsunami, yang disebut sebagai terdahsyat dalam sejarah, merenggut ratusan ribu jiwa manusia, meluluh lantakkan berbagai sarana dan prasarana kehidupan, mencerai beraikan ribuan sanak saudara, memporak porandakan segala hasil pembangunan dan bahkan melenyapkan satu generasi manusia.<br /><br />Secara ilmiah, tsunami adalah perilaku alam biasa yang terjadi akibat adanya gempa tektonik (yang saat itu berkekuatan 8,9 skala richter) yang terjadi di dasar laut di mana di sana sedang terjadi pergeseran patahan lempeng bumi secara ekstrim, sehingga retakannya secara tiba-tiba menelan milyaran kubik air. Setelah air tersebut masuk memenuhi retakan yang berlangsung dengan sangat deras, pada saat mencapai titik tertentu ia menimbulkan arus balik untuk mendapatkan keseimbangannya kembali karena karakternya yang selalu rata permukaannya. Pada saat itulah aktivitas yang berlangsung di dasar laut tersebut menimbulkan gerakan gelombang ke segala arah. Hingga akhirnya, ketika menyentuh daratan, deras gelombang tersebut menghantam daratan dengan keras.<br /><br />Secara ilmiah, penjelasan tersebut selesai. Tidak ada makna lain selain menganggapnya sebagai hal yang alami. Tetapi bagaimana menurut hukum ilahiah?<br /><br />Bencana, apapun bentuknya, adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Bencana adalah sarana yang diciptakan oleh Nya sebagai peringatan. Kita tidak memiliki kemampuan yang lebih kecuali mendeteksi kapan bencana dahsyat seperti itu akan terjadi, meminimalisir korban dan menjadikannya inspirasi untuk meciptakan satu teknologi yang mampu membantu kita melakukan semua hal-hal seperti itu. <br /><br />Padahal kalau kita peka dan mau berfikir lebih dalam menelaah di balik apa yang sekedar terpapar dalam ulasan-ulasan ilmiah, kemampuan kita untuk mendeteksi suatu bencana ada pada kemampuan kita mendeteksi perilaku kita (terutama yang menyimpang dari hukum Allah). Teknologi, betapapn canggihnya ia, hanyalah alat artifisial yang bersifat sementara karena tak akan berarti apa-apa bila Allah tetap berkehendak untuk melentikkan ujung jariNya di sudut jagat raya.<br /><br />Bencana yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah cara Allah mengekspresikan ke-kasih sayang-anNya karena Ia selalu melihat kita selalu berbuat kerusakan. Dengan bencana Ia ingin kita sadar bahwa perbuatan kita yang merusak tersebut akan berakibat merusak juga pada kehidupan kita. Karena bagi Allah adalah ke-Maha Esa-an atas alam semesta. Allah sama sekali tidak berharap sesuatu dari makhluq manusia kecuali menghendaki kita menjadi khalifah yang bertanggung jawab di bumi ini.<br /><br />Tetapi kenapa harus dengan tsunami yang dahsyat yang merenggut ratusan ribu jiwa itu Allah memberi peringatan kepada kita? Bukankah kita telah meng-imani ada-Nya?<br /><br />Iman saja tidak cukup untuk merefleksikan bahwa kita adalah hamba yang mengakui keberadaan-Nya. Karena perbuatan kita yang merusak dan telah merasuk ke segala sendi kehidupan kita adalah bukti bahwa ketaqwaan kita kepada-Nya nihil.<br /><a href="http://mcdamas.blogspot.com/2008/12/kontemplasi-empat-tahun-tsunami-2.html">click here to read part 2</a>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-44376696967876552592008-12-26T12:04:00.000-08:002008-12-26T12:27:09.311-08:00Kontemplasi Empat Tahun Tsunami - 2Karena Kita Hipokrit dan Hedonistis<br /><br />Kita telah mencapai titik nadir pada kekebalan hati, rasa, pikiran bahkan spiritualitas. Korupsi, kolusi, eksploitasi alam, pendewaan terhadap materi dan kehidupan yang hedonistis, dan sejenisnya adalah keseharian kita. Agama (Islam) bagi kita hanyalah identitas normative pelengkap persyaratan administrasi bernegara. Penegakan ritual ibadah tidak lebih dari sekedar “carmuk” (cari muka) atau “caper” (cari perhatian) karena yang menonjol dari kegiatan ibadah kita adalah symbol fisik daripada hakikat. Pamer selalu menjadi tujuan dominan dari rutinitas ibadah kita. <br /><br />Bagaimana sebuah negeri yang mayoritas penghuninya adalah muslim dan menjadi negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia selalu menduduki ranking teratas dalam hal berbuat kerusakan di lingkungan alam dan masyarakatnya. Bagaimana negeri yang salah satu ujungnya berprediket “Serambi Mekkah” tetapi menjadikan Islam terkapar karena keluruhan dan keagungan ajarannya disalahgunakan sehingga hakikat Islam yang “Rahmatan lil alamin” teronggok di antara selilit gusi bangsa ini. <br /><br />Islam hampir sama sekali tak terpancarkan dalam aktifitas kegiatan kita sehari-hari, tak terrefleksikan dalam perilaku para pemimpin kita dan apalagi menyatu dalam setiap tarikan nafas kita. Selalu yang kita tonjolkan saat melakukan rutinitas kita adalah untung rugi. <br /><br />Kehidupan yang kita adopsi serba normative, artificial dan hipokritif. Kita berjubah dan menenteng pedang serta mengibarkan panji-panji Allahu Akbar, merangsek merazia tempat-tempat yang berbau maksiat. Padahal ujung-ujungnya kita hanya ingin menaikkan bargaining kita dalam memeras. Kita bersorban dan selalu bertasbih melafazkan asma Allah, padahal kita ternyata mengahasut umat yang satu tentang umat yang lain. Kita berjilbab rapih menutup aurat sesuai anjuran-Nya, ternyata tingkah laku kita, perkataan kita, perbuataan kita, hobi kita tak ada bedanya dengan mereka yang suka berbikini.<br /><br />Kitab suci yang kita miliki sekedar menjadi pajangan lemari dan ayat-ayatnya hanya sebatas menjadi penghias dinding. Membacanya pun hanya sekedar basa-basi karena kita tak pernah bisa mengahayati apa sebenarnya maknanya, kecuali agar anak istri atau orang-orang di sekitar kita mengagumi suara kita. Bahkan mempelajari bahasa kitab suci (bahasa Arab) pun terasa kampungan. Padahal saat yang sama kita sibuk mengorbankan waktu, tenaga dan biaya untuk mempelajari bahasa asing lainnya. Sungguh ironis!<br /><br />Sungguh telah Allah takdirkan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Telah Allah pilih Indonesia menjadi negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, Allah ingin Islam yang makmur, yang berkeadilan dan rahmatan lil alamin memancar dari bumi Indonesia. Keaneka ragaman etnis, budaya dan tradisi adalah modal bagi negeri ini untuk menjadi negeri suri teladan bagi pembangunan peradaban dunia yang agamis, bersolidaritas tinggi, penuh toleransi dan berakhlak karimah.<br /><a href="http://mcdamas.blogspot.com/2008/12/kontemplasi-empat-tahun-tsunami-3.html">Click here to continue to part 3</a>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-39977621803143232202008-12-26T12:00:00.000-08:002008-12-26T12:34:00.558-08:00Kontemplasi Empat Tahun Tsunami - 3Kita lah Biang Keladi Segala Bencana<br /><br />Telah Allah kehendaki bahwa negeri ini telah lebih setengah abad menjalani kebebasannya dari belenggu penjajah, merdeka dari kolonialisme, berdaulat dan leluasa mengatur rumah tangga dan kekayaannya sendiri. Dan telah Allah kehendaki pula bahwa pemimpin negeri ini silih berganti dengan segala kebaikan dan keburukannya agar kita menjadi dewasa dan matang dalam berbangsa dan bernegara. Tetapi lagi-lagi, yang selalu kita hasilkan adalah penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan.<br /><br />Dan keadaan yang bersifat merusak tersebut senantiasa kita pertahankan, bahkan kita wariskan dari generasi ke generasi. Karena semakin hari kondisi negeri ini tidak lebih baik, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kehidupan keber-agama-an maupun kehidupan kemasyarakatan. Di bidang ekonomi, harga kebutuhan hidup semakin menjulang tinggi, secara sosial masyarakat tak pernah merasakan kesejahteraan, berpolitik hanya dijadikan sarana memperkaya diri, pendidikan tak lagi menjadi sarana untuk membangun sumber daya manusia tetapi menjadi lading bisnis, agama dijadikan tameng untuk saling membunuh, mengusir dan menganggap orang lain tidak berhak menghuni negeri ini, serta masyarakat pun tak punya lagi empati bahwa di sekelilignya banyak orang yang mati karena kelaparan dan kedinginan.<br /><br />Nampaknya, bagi sebagian penduduk negeri ini, akal yang Allah anugerahkan sebagai pembeda manusia dari mahluk lainnya, sebagai radar pendeteksi keagungan Allah yang terhampar di jagat raya, hanya menjadi sekedar gumpalan lemak dan saraf yang selalu sibuk dan pusing mencari dalih untuk menisbikan ke-Maha-anNya. Hati yang Allah tanamkan dalama raga kita sebagai navigator agar kita mampu mengendalikan diri, berjalan lurus di jalan-Nya, mengambil yang hak dan meninggalkan yang bathil, hanya berfungsi sebagai gumpalan darah yang berselimut hawa nafsu yang menjerumuskan kita ke kepongahan jiwa yang meng-eliminasi kehambaan kita kepada Allah.<br /><br />Kita menjadi manusia durhaka terhadap diri kita sendiri. Kita menjadi manusia durhaka pada orang lain, terhadap alam dan terlebih lagi terhadap Allah SWT.<br /><br />Maka menjadi sangat wajar bila Allah menimpakan bencana tsunami dan bencana-bencana lainnya yang silih berganti kepada negeri ini. <br /><br />“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannyasebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lawh Mahfudz)” (Bani Israel,58) <br /><br /><br />Sesungguhnya apabila kita merenung, bencana tsunami dan bencana-bencana lainnya yang menimpa negeri ini bukanlah hukuman Allah terhadap kita, bangsa Indonesia. Tetapi adalah ekspresi betapa Allah sangat mencintai dan tidak menghendaki jika "zamrud katulistiwa" ini semakin terperosok ke jurang kehancuran yang lebih dalam, ke kebinasaan. Bencana tersebut sejatinya adalah bentuk tamparan keras agar kita tersadar dari kelengahan kita, dari kemasa bodoan kita.<br /><br />Dalam rangka memperingati empat tahun tsunami ini, sudah selayaknya bila kita tetap bersyukur karena kita bangsa ini masih diberi kesempatan untuk tetap ada. Maka sehingganyalah kita menjadikannya momentum untuk bertaubat, mengembalikan kesadaran kita bahwa KITA lah biang keladi penyebab terjadinya segala bencana itu. Semoga Allah senantiasa meberi hidayah kepada kita.<br /><br />“Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah meraka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)”. (An-Najm 31)mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-14333121416730464042008-12-22T08:36:00.000-08:002008-12-24T13:36:43.428-08:00<marquee width="100%" behavior="scroll" scrollamount="5" direction="left"><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/s.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/e.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/l.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/a.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/m.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/a.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/t.gif" border="0" /><img src="http://www.bigoo.ws/image/spacer.gif" border="0" width="15" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/h.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/a.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/r.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/i.gif" border="0" /><img src="http://www.bigoo.ws/image/spacer.gif" border="0" width="15" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/i.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/b.gif" border="0" /><img alt="www.bigoo.ws" src="http://media.bigoo.ws/letters/style65/u.gif" border="0" /></marquee><br /><a href="http://www.bigoo.ws/"><span style="text-decoration: none;"></span></a><p></p><br /><center><span style="font-weight:bold;">AND</span></center><br /><br /><MARQUEE WIDTH='100%' BEHAVIOR='scroll' SCROLLAMOUNT='5' DIRECTION='left'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/h.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/a.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/p.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/p.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/y.gif'><img border='0' width='15' src='http://www.bigoo.ws/image/spacer.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/n.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/e.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/w.gif'><img border='0' width='15' src='http://www.bigoo.ws/image/spacer.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/y.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/e.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/a.gif'><img alt='www.bigoo.ws' border='0' src='http://media.bigoo.ws/letters/style23/r.gif'><img border='0' width='15' src='http://www.bigoo.ws/image/spacer.gif'></MARQUEE><br><a href='http://www.bigoo.ws'><span style='text-decoration: none'></span></a></p>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-62101291826862967572008-12-16T08:04:00.000-08:002008-12-16T10:34:21.676-08:00Resonansi Rasa<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Terus terang...</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">aku tak tau siapa kamu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">aku tak tau seperti apa kamu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">rupamu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">tampilanmu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">gayamu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">sifatmu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">pokoknya semua tentang apapun mengenai kamu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">aku tak tau itu</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Karena aku juga tak tau</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tau-tau kamu datang tiba-tiba</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tak dinyana</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">menyelinap di antara para mereka yang selama ini telah akrab di hidupku</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">tiba-tiba</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Tiba-tiba juga aku merasa</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">ada sesuatu yang beda tentang kamu</span><br /><ul><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Terus terang</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">aku tak mengagumimu</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">tak ada sesuatu yang mampu membuatku mau menjadikanmu idolaku</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">semua tentang kamu serba biasa</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">biasa</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">biasa saja</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">tapi aku tak tau</span><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">kenapa kamu mampu membuatku banyak bercerita</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">Terus terang</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">aku telah banyak teman wanita</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">teman ngobrol atau sekedar teman bercerita</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">anak istriku juga luar biasa</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">tetapi</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">terus terang saja</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">adamu memberiku sesuatu yang harus dirasa</span><br /></ul><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Aku tau</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">aku hanya segelintir saja dari mereka yang mencoba berteman denganmu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">bahkan aku tau kamu telah menjadi idola</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">bagi banyak orang yang selama ini menyapa</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">Tetapi aku tak akan sejauh itu</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">cukup bagiku hadirmu memberi nuansa</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">bahwa adamu telah memberiku banyak wacana</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">ya</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">cukup bagiku</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">menjadikanmu sebagai sumber inspirasi saja</span><br /><span style="color: rgb(204, 0, 0);">karena adamu membuat semuanya mengalir begitu saja</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Maka...</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">biarkan aku terus bercengkerama</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">bercengkerama denganmu bila kamu memang sempat saja</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">biarkan aku terus bisa bercengkerama</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">biar aku bisa terus merangkai kata</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">yang suatu saat bisa kita nikmati bersama</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tapi bila kamu keberatan</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">atau semua ttgku mengganggumu saja</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">segera delete saja tak mengapa</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">karena di file ku semua tentangmu masih tetap ada</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 210px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZxNXqELabX3EqLlwH49y-EES2MhCjRRJcCb3k_NuMzYrlzQr9RMp3ndMdlzHD4WkAdxrnhWkVFDPEVbCgebqNYEXxIqWyuYw-3_e9zWIMJN9W1riTxsc-O8tqCsMYgL6toNImaNM-VaA/s320/scan0015.jpgcom.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5280419978667596466" border="0" /></a>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-24457248060431270562008-12-13T13:51:00.000-08:002008-12-14T05:08:10.738-08:00The Dangers of SmokingAlmost everybody knows that smoking is bad for the health. Images of blackened lungs line school hallways and hospital waiting rooms, but despite this people continue to take up smoking. This may have to do with the pervasive romantic image of smoking -- an image that has nothing in common with reality.<br /><br />There are many ways to take tobacco. You can chew it, inhale it through the nose, and smoke it in the form of cigars or cigarettes. No matter how it's taken it is dangerous, but because smoking is the most popular way to consume tobacco it has also received the greatest attention from the medical field and the media.<br /><br />When a smoker inhales a puff of cigarette smoke the large surface area of the lungs allows nicotine to pass into the blood stream almost immediately. It is this nicotine "hit" that smokers crave, but there is a lot more to smoke than just nicotine. In fact, there are more than 4000 chemical substances that make up cigarette smoke and many of them are toxic.<br /><br />Cigarette smoke is composed of 43 carcinogenic substances and more than 400 other toxins that can also be found in wood varnish, nail polish remover, and rat poison. All of these substances accumulate in the body and can cause serious problems to the heart and lungs.<br /><br />Cancer is the most common disease associated with smoking. Smoking is the cause of 90% of lung cancer cases and is related to 30% of all cancer fatalities. Other smoking-related cancers include cancers of the mouth, pancreas, urinary bladder, kidney, stomach, esophagus, and larynx.<br /><br />Besides cancer, smoking is also related to several other diseases of the lungs. Emphysema and bronchitis can be fatal and 75% of all deaths from these diseases are linked to smoking.<br /><br />Smokers have shorter lives than non-smokers. On average, smoking takes 15 years off your life span. This can be explained by the high rate of exposure to toxic substances which are found in cigarette smoke.<br /><br />Smokers also put others at risk. The dangers of breathing in second-hand smoke are well known. Smokers harm their loved ones by exposing them to the smoke they exhale. All sorts of health problems are related to breathing in second-hand smoke. Children are especially susceptible to the dangers of second-hand smoke because their internal organs are still developing. Children exposed to second-hand smoke are more vulnerable to asthma, sudden infant death syndrome, bronchitis, pneumonia, and ear infections.<br /><br />Smoking can also be dangerous for unborn children. Mothers who smoke are more likely to suffer from miscarriages, bleeding and nausea, and babies of smoking mothers have reduced birth weights or may be premature. These babies are more susceptible to sudden infant death syndrome and may also have lifelong health complications due to chest infections and asthma.<br /><br />It is never too late to give up smoking, even those who have smoked for 20 years or more can realize tremendous health benefits from giving up the habit.<br /><center><img alt="http://healthliteracy.worlded.org/docs/tobacco/images/72.gif" src="http://healthliteracy.worlded.org/docs/tobacco/images/72.gif" /></center>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-11406896417207433652008-12-08T08:33:00.000-08:002008-12-08T12:15:52.964-08:00Islam is not Only a Teaching but also a Way of Life [3]<center><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAY1FSffuWptexxTH0DOqG88BYHTLwyFfvT47ZttwEJMhjy41842D5LDQbAcASgwZdNH4kNgwfGxkuCtRorxViJMEo_Emo_wPzyIlGQShDunWoWAWY3t0d85LcP8JUuJaQY_l8XOQ1q6s/s1600-h/Iedul+Adha.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 47px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAY1FSffuWptexxTH0DOqG88BYHTLwyFfvT47ZttwEJMhjy41842D5LDQbAcASgwZdNH4kNgwfGxkuCtRorxViJMEo_Emo_wPzyIlGQShDunWoWAWY3t0d85LcP8JUuJaQY_l8XOQ1q6s/s320/Iedul+Adha.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277500854820998802" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Hari ini Iedul Adha kembali datang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, semua muslim menyambutnya dengan gembira.</span> Ada yang menyembelih kambing, domba, sapi atau unta. Ada yang pergi haji atau ada yang pergi bersilaturrahim ke tempat sanak saudara. Semuanya sibuk dengan caranya masing untuk mengisi dan atau memaknai Iedul adha. Tetapi sayangnya, semua cenderung seremonial belaka. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Berqurban [bukan berkorban] yang sesungguhnya dimaksudkan oleh Tuhan sebagai simbol bagi manusia untuk berbagi kepada sesama, terutama kepada yang papa, menjadi seperti acara hura-hura.</span><br /></center><br />Perlu dicerna bahwa berqurban bukan berarti memberi sesembahan berupa hewan kepada Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak butuh sesembahan seperti itu dari manusia. Berqurban adalah sarana ibadah bagi manusia bagaimana dia mendekatkan diri (qaraba, yaqrabu, qurbaanan) kepada Tuhan. Tapi mengapa harus melalui media hewan ?<br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">"Dan tidaklah sempurna iman seseorang sebelum ia berbuat baik terhadap sesama". Hablum minannas, itulah jalan untuk manusia dapat mendekat dengan Tuhan. Hablum minallah tak akan pernah terjadi jika manusia tidak mampu menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Berqurban adalah salah satu jalan yang disediakan oleh Tuhan untuk itu, untuk hablum minannas sekaligus "to fulfill the needs for self-actualization" bagi manusia dengan cara berbagi kenikmatan, dari yang punya untuk yang tidak berpunya. Ya, sungguh Tuhan Maha Sempurna menyediakan segala jalan bagi manusia untuk beribadah kepada-Nya. </span><br /><br />Selain bermakna spiritual sebagai jalan pendekatan kepada Tuhan, secara ekonomis qurban memberi manusia jalan untuk melakukan kegiatan usaha. Para peternak dan penjual hewan qurban panen raya, para pengusaha transportasi banyak dibutuhkan jasa pengirimannya, para pengrajin kulit juga suka cita karena melimpahnya suplai bahan baku, dan lain sebagainya. Belum lagi bila dikaji dari sisi kegiatan pelaksanaan ibdaha haji. Betapa hari raya Iedul Adha, dan hari-hari besar Islam lainnya, dengan sempurna menggairahkan dunia usaha.<br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">Namun sayang, makna yang dalam dari kehadiran Iedul Adha terasa sia-sia bila dalam kenyataannya, perayaannya justru dilaksanakan sebagai sarana hura-hura; pesta makan daging bersama. Daging qurban yang seyogyanya hanya mesti dibagi untuk mereka yang miskin dan papa agar mereka dapat (sesekali) menikmati makanan bergizi (dan bagi mereka Hari Raya Iedul Adha memang merupakan hari perbaikan gizi) justru juga dinikmati oleh kalangan berpunya. Bahkan di sudut-sudut gang, beberapa pemuda justru menjadikan daging qurban untuk berpesta sate bersama sembari mabuk-mabukan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Yang pergi haji juga tak jauh berbeda. Ibadah yang sejatinya adalah untuk menyempurnakan ke-muslim-an seseorang, dalam prakteknya justru menjadi ajang memenuhi kebutuhan self-esteem. Ya, kebutuhan mencari prediket "Haji" lebih mengemuka dibandingkan dengan kerinduan untuk menggapai ridlo-Nya.</span><br /><br />Ibadah haji dan ibadah lainnya dalam rangka <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Iedul Adha telah berubah menjadi ajang kegiatan kapatalistis yang hedonistis</span>. Penonjolan pencapaian urusan dunia (show-off/riya) lebih utama daripada menomorsatukan keikhlasan demi menggapai ridlo-Nya. <span style="color: rgb(51, 204, 0);">Sekali lagi,<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> seharusnya</span> demi menggapai RIDLO-NYA.<br /><br />[to be continued in "Sisi Religi", see the category]<br /></span>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-81894438534131077622008-12-06T05:30:00.000-08:002008-12-08T12:12:47.257-08:00Islam is not Only a Teaching but also a Way of Life [2]<a href="http://mcdamas.blogspot.com/2008/12/islam-is-not-just-teaching-but-also-way.html">Lanjutan dari...</a><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Equilibrium</span> adalah ajaran inti yang selalu ditekankan dalam Islam. Keseimbangan antara mengejar kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Kesimbangan dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, dengan sesama, dengan lingkungan sekitar dan dengan jati diri kita. Keseimbangan dalam semua aspek kehidupan.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Karena keseimbanganlah yang menjadikan tata surya tidak saling bertabrakan. Keseimbanganlah yang membuat sebuah pesawat terbang melaju menembus angkasa. Keseimbanganlah yang menjadikan manusia dapat berjalan sempurna. Dan hanya keseimbanganlah yang menjadikan malam berganti siang, siang berganti malam.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);">Dan Islam adalah agama yang semua ajarannya ditujukan untuk menjadikan penganutnya meraih keseimbangan yang sempurna. Penegakan sholat merepresentasikan olah keseimbangan yang paripurna yang harus dilakukan oleh semua penganut Islam. Bila gerakan yoga mampu menggiring seorang manusia menjadi fokus memusatkan konsentrasinya menyeimbangkan antara alam raga dan alam maya, maka sholat sejatinya lebih dari yoga. Sholat adalah yoganya yoga.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Sholat mampu dengan sempurna menghantarkan pelakunya tidak saja pada pencapaian titik konsentrasi ala yoga, tetapi sholat juga mentransendentasikan pelakunya menuju Tuhan. Sehingga, apabila sholat dilakukan dengan sempurna, ia mampu menjauhkan pelakunya dari berperilaku negatif, melindungi pelakunya dari segala sesuatu yang negatif dan menjadikan pelakunya anti untuk berbuat negatif. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">"Innasholata tanha 'anil fakhsya i wal munkar"</span>.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Oleh karenanya Islam mewajibkan para penganutnya untuk melaksanakan sholat secara teratur lima kali sehari semalam agar keseimbangan antara aktifitas duniawi dan ukhrowi terjaga. Waktu sholat yang berjeda sedemikian rupa sejatinya adalah titik di mana saat itu manusia mencapai kepenatan dari kesibukan duniawinya di mana keseimbangan energi untuk menunjang pekerjaannya memerlukan penyegaran, di mana kebutuhan untuk beranjak sejenak dari rutinitasnya muncul, dan di mana alam pun berubah temperaturnya. Dan sholat lah media sempurna yang mampu memenuhi kebutuhan2 tersebut. </span><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Betapa tidak. Sholat dengan segala aspeknya mengajak pelakunya untuk tidak bermalas- malasan karena sholat dilakukan dengan berbagai gerakan yang menyegarkan.</span><br /><br />Belum lagi berwudlu yang harus dilaksanakan sebelum menjalankan sholat. Berwudlu sejatinya adalah sarana bagi manusia untuk selalu bersentuhan dengan kehidupan. Air adalah sumber segala kehidupan. Saat berwudlu, ujung-ujung syaraf seluruh raga dari rambut hingga kaki kita tidak boleh tidak, harus terbasuh oleh air. Artinya dengan berwudlu raga kita akan tetap hidup. Dengan berwudlu, jiwa kita akan tetap hidup; hidup dalam arti yang sebenarnya.<br /><br />[to be continued]mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-15769006569055947302008-12-02T11:53:00.000-08:002008-12-08T12:11:42.301-08:00Islam is not Only a Teaching but also a Way of Life [1]<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwsbF2YEjy0-6iZtiATftj0JD_yTQNUen9npmreeGhMh6Ywjdi4on618ZtiTr1jPkcfWvN4brPUngU5FBPPZEVsG13sRu16DzmTe5UuBvSW4nl_rTb8w4eRqjv9ALOkscvvnf4QFTiC0/s1600-h/Rambu+Islam.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 226px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwsbF2YEjy0-6iZtiATftj0JD_yTQNUen9npmreeGhMh6Ywjdi4on618ZtiTr1jPkcfWvN4brPUngU5FBPPZEVsG13sRu16DzmTe5UuBvSW4nl_rTb8w4eRqjv9ALOkscvvnf4QFTiC0/s320/Rambu+Islam.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275626789092256226" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(102, 102, 204);">Rasanya tak perlu kita bertanya dalilnya apa, berdasarkan kitab apa, menurut mazhab mana atau kata siapa yang ujung2nya sebenarnya kita hanya mencari justifikasi untuk penolakan kita terhadap kebenaran. Karena dengan mata telanjang, pikiran dan ilmu yang seadanya saja kita mampu memahami dan kemudian lantang berkata bahwa Islam memang "sempurna".</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Segala peristiwa yang terjadi dulu hingga saat ini telah memberikan bukti bahwa apa yang dikatakan oleh Islam tentang kehidupan duniawi yang fana, apa yang akan terjadi bila kesarakahan merajalela, apa akibatnya kalau hukum buatan manusia dianggap lebih sempurna, apa jadinya kalau sebuah negeri dipimpin oleh orang yang bukan ahlinya, dan segala apa yang secara logika saja kita tidak bisa menerimanya ternyata terbukti.</span><br /><br />Meskipun Islam lahir lebih dari empat belas abad yang lalu, tetapi nyatanya ajarannya telah mampu menjangkau, memprediksi, mengantisipasi segala phenomena dan dinamika yang akan terjadi empat belas abad kemudian. Doktrin pertama yang Islam sebarkan sebelum yang lain dalam "Iqra" mengandung makna yang sempurna yang menembus spektrum yang begitu luas karena ternyata dengan membacalah (Iqra) manusia dapat menjalankan hidupnya.<br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Semua hasil karya manusia; ilmu, pengetahuan dan teknologi dapat tercipta karena membaca. Dan dalam kenyataannya Tuhan menyediakan alam semesta bagi manusia agar manusia membaca. Binatang diciptakan sedemikian rupa; tumbuhan dihidupkan sedemikian rupa; langit, bumi, awan, bintang dan sebagainya dihamparkan sedemikian rupa adalah sarana atau media sehingga manusia mempelajarinya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 0);">Setelah mampu membaca, manusia harus sadar bahwa ia diciptakan tak lain dan tak bukan adalah untuk mengabdi kepadaNya. Alam semesta raya yang menghampar tanpa batas adalah tempat di mana manusia dapat menjalankan pengabdiannya. Sehingga mencederai alam, memporak-porandakan lingkungan, mengekploitasi isinya dengan semena-mena dan segala tindakan yang bersifat merusak adalah bentuk nyata penentangan dan perlawanan manusia terhadap Tuhan.</span><br /><br />Maka, bacalah. Bacalah segala apa yang ada sebelum melakukan tindakan yang ternyata hanya akan berakibat terjadinya pengrusakan.<br /><br />[to be continued]mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-74834579344972530172008-11-30T07:31:00.000-08:002008-11-30T08:20:11.462-08:00How to Succeed as a Stay-at-home MomThis post is inspired by my chatmate who has in the last few days stormed "something" along my online routines. <a href="http://ratnarespati.com/"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">A stay-at-home mom, that's what she is</span></a>. From her I realize then that stay-at-home moms are no longer just the co-stars in a family life. Taking care of the kids has become the cool thing to do for women in their 20s and 30s. However, they can do something more by seeing opportunities in their domestic role, especially the opportunities presented by the Internet. By then, they can simultaneously do what they must do like bringing up the kids in order to be smart, well-behaved kids and augment the family living to make ends meet to provide everything kids need.<br /><br />If this sounds all too familiar for you too, take a deep breath, turn off the television, and log online. It is not to surf the Web to just pass the time. The Internet is your portal to transform your stay-at-home life. In between the diaper changes and feedings, bedtimes and burpings, you can reach beyond the walls of your home and access the outside world as never before. The benefits are as close to limitless as the millions of sites on the Web, including:<br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);">• E-support system. Whether you’re searching for other stay-at-home moms to lean on, folks with the same health ailment as yourself, or even just other Oprah fanatics, the Internet is like one big community center where you can find them.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">• Friends and fun. Through e-mail, chat rooms, and instant messaging, the Internet is one of the easiest ways to keep in touch with old friends and family members, as well as to meet new acquaintances.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">• Cyber community. Look for your neighborhood’s Web site for information on shopping, festivals, town hall meetings, and other local interests. If you can’t find your town’s home on the Internet, take a leadership role in creating it with the help of your neighbors.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 102);">• Cap and gown. Many community colleges and universities offer e-courses. You never need to step foot on the campus to earn degrees in finance, English, accounting, or whatever else suit your fancy.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">• Steals and deals. If you’re looking for some of the biggest discounts and best selection for anything from electronics to groceries, books to automobiles, the Web is your marketplace.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">• Cash flow. The Internet can work for you, as well, if you are on the other end of the cash register. The Web provides an unparalleled avenue to sell goods. It can link you to interested buyers if you’re only looking to unload a few knickknacks to unclutter your home. If you have enough stuff to open a garage sale, you can do that, too, without time or space constraints. Or try your hand at a full-time online business if you get bit by the entrepreneurial bug.</span><br /><br />OK, now just settle these basics, and you can be virtually ensured to become a true M.O.M, a master of multitasking. In the time it takes your child to take a nap or watch an episode of Blues Clues, you will be able to earn 4 more credits to your finance degree, buy a new mp3 player, and sell a closet’s worth of stuff.mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-27503537555078852582008-11-29T07:06:00.000-08:002008-11-29T08:45:47.216-08:00Quality Contents Increase Top Rank in Search Engine<span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" >The Internet set up relies on just significant word known as “information”. This huge resource of information has challenged the print media and also other types of electronic media. So we have to consider the <a href="http://ratnarespati.com/">informative content</a> as lifeline of all websites that exists on Internet. <o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" >Being a website owner, we are responsible to offer quality content to all Internet users who are looking for on one thing or the other. The content provided by our website acts as the ladder to climb search engine pages to reach the top ranks. So, to effectively develop content, following tips might help us do so. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" >We must respect Visitor's Time when they are using search engines to find the website page, which is decorated with informative content. Thus, make sure their expectations are met with. We better delete useless content from our website to make the visitor feel benefited with information they read on our website. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" >Next, we have to accept Visitor's Haste. Internet users do not have patience to read the entire content of a website. They read first few lines and if it is interesting, they will read it till end. Thus, make sure the site feeds indexed by search engines are entertained with concrete content. The tips for it are as follows: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="">1.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Refresh or update content at regular interval. This will make the website a desired destination for web spiders and Internet users.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(255, 102, 0);font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="">2.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Use the <a href="http://nittaprasetya.com/2008/11/26/belajar-menembak-keyword-episode-3/">right keywords and anchors</a> in the content on your website, so visitors for edifying content find easy ways to reach your website.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(255, 153, 0);font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Keep the paragraphs short. Use bullets and other formatting tools to make content easy-to-read.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(204, 0, 0);font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="">4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><span style="color: rgb(204, 0, 0);">Never spam! Such a content does not work with search engine spiders and readers. Content should be clean, with keywords properly balanced.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(204, 102, 0);font-family:Verdana;" ><span style="">5.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: rgb(204, 102, 0);font-family:Verdana;font-size:10;" >Content should not have any grammatical errors which can hamper the website popularity.</span><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p></span></p><br /><br /><center><script type="text/javascript"><!--<br />google_ad_client = "pub-6512084106742793";<br />/* 250x250, dibuat 08/07/05 */<br />google_ad_slot = "9823793010";<br />google_ad_width = 250;<br />google_ad_height = 250;<br />//--><br /></script><br /><script type="text/javascript"<br />src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js"><br /></script></center>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-35424260565916483032008-11-29T06:04:00.000-08:002008-11-29T06:36:12.394-08:00Mending Ngeblog atau Jadi Caleg Ya?Saat temen2 ku pada asyik masyuk berlomba2 daftarin mau jadi caleg, aku tetep ngeblog. Bagiku, ngeblog lebih asyik daripada jadi caleg. Satu temenku yang ketua wilayah sebuah partai politik (ketua DPW) ngojok2 in aku untuk aktif di partainya, tapi aku koq males bgt ya. Padahal dulu tuh ya, aku getol bgt sama yang namanya berpartai. Sampai aku bela2 in siang malem tidur di kantor partai yang sumpek gersang karena hawanya penuh dengan ambisi untuk meraih kekuasaan dan uang. <br /><br />Sejak aku kenal blog, aku menemukan sesuatu yang lain. Meskipun ngeblog tak menjanjikan aku jabatan apapun. Enaknya tuh ya, aku bisa melampiaskan semua unek2 ku tanpa sensor, tanpa prosedur yang birokratis dan tanpa tetek bengek lainnya. Begitu ada sesuatu yang pingin aku tulis, langsung aja aku tulis. Mau topiknya tentang politik, sosial, pendidikan atau yang lain2, semua ngalir tanpa takut disensor. <br /><br />Apalagi waktu aku jadi reporter sebuah radio, setiap ngliput berita atau event slalu ada mata2 yang siap setiap saat njeblosin ke penjara kalau salah2 membuat beritanya. Soalnya, radio tempat aku kerja memang sangat intens mengadvokasi masalah2 sosial. Bahkan pernah salah satu nara sumber yang aku wawancarai khusus bersama temenku, begitu kita on air-in, eee... dia ditangkap polisi karena dianggap terlalu keras omongannya.<br /><br />Sekarang jaman berubah. Yang dulu pamali, off the record, dan sejenisnya, kini bebas dilakukan. Lebih lagi sejak internet dan atau blog mulai populer, tak ada lagi yang sanggup menghadang arus kebebasan informasi. Tak ada kekuatan kekuasaan yang punya kaki tangan memberangusnya. Thanks to technology then.<br /><br />Dampaknya semua orang bisa berkata apa aja, menjadi apa aja, berbuat apa aja atau mendambakan apa aja. Termasuk temen2 ku yang saat ini pada sibuk nyalonin mau jadi wakil rakyat. Kebebasan ini begitu menakjubkan, memberi anugrah kepada siapa saja. Yang tadinya gak mungkin, sekarang jadi mungkin. Dan kalau dipikir-pikir, aku juga turut merintis membuka era kebebasan yang sekarang ada saat aku jadi reporter radio waktu itu.mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-17853798807108895112008-11-28T11:43:00.000-08:002008-11-28T14:04:18.042-08:00Paid to Promote; Cuman Mromosiin Situs, Dapet DollarHi, temen2. Selain <a style="color: rgb(255, 0, 0);" href="http://www.freebies4webmasters.co.uk/?aff=14372">Freebies4webmasters</a>, ternyata ada lagi nih program yang kasih kita dollar tanpa ngapa2in. Kita cuma diminta masang kode di blog kita, dan tiap bulan kita dapet dollar langsung ke PayPal tanpa perlu request. Minimum payoutnya juga cuma $1.<br /><br />Cara kerjanya gini nih. Pertama, kita<span style="color: rgb(255, 102, 0);"> </span><a style="color: rgb(255, 102, 0);" href="http://www.paid-to-promote.net/member/signup.php?r=mcdamas">sign-up <span style="color: rgb(255, 255, 255);">di</span> Paid to Promote.net</a>. Trus, kita pasang kode yang diminta di blog kita. Trus, mereka bayar kita karena kita datengin traffic ke mereka, terutama traffic dari Amerika, Kanada, Inggris dan Australia. Semakin banyak traffic kita berikan, semakin besar jumlah dollar yang kita dapatkan.<br /><br />Untuk temen2 yang PR blognya tinggi, tentu mendatang traffic dari negri2 tersebut tidak susah, kan. Tapi kita gak boleh menggunakan traffic proxy. Trus, setiap surfer minimal lihat blog kita selama minimal 5 detik. Trus,.... ya udah. Itu tadi, dapet dollar deh kita. Gampang kan.<br /><br />Penasaran? <a style="color: rgb(255, 102, 0);" href="http://www.paid-to-promote.net/member/signup.php?r=mcdamas">Sign-up</a> aja cepet2. Itung2 nambah recehan kan lumayan.<br /><br /><a href="http://www.paid-to-promote.net/member/signup.php?r=mcdamas" target="_blank"><img src="http://www.paid-to-promote.net/images/ptp.gif" alt="Get paid To Promote at any Location" longdesc="http://www.paid-to-promote.net/" border="0" height="76" width="450" /></a>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-57201509058903402062008-11-25T07:44:00.000-08:002008-11-28T14:40:01.509-08:00Banyak Cara Cari Uang di InternetSalah satu yang menggoda dari aktifitas <span style="color: rgb(255, 153, 0);">blogging</span> adalah <span style="color: rgb(255, 153, 0);">berburu dollar di internet</span> atau bahasa kerennya <span style="color: rgb(255, 102, 0);">make money online</span>. Salah satu syarat untuk itu kita harus punya blog atau website. Tapi, ternyata gak selalu begitu. <span style="color: rgb(255, 102, 0);">Gak punya blog juga bisa dapat uang di internet</span>.<br /><br />Banyak temen (temen main atau temen sekantor) sinis bila kita ngomongin cari dollar di internet. Mereka selalu komen kalau cari uang di internet itu cuma bohongan. Padahal nyatanya <span style="color: rgb(255, 102, 0);">banyak para blogger yang berpenghasilan $500 -$1000 per bulan</span>. Kalau aku memang penghasilannya masih kecil, tapi ya lumayan lah dapet $200 - $300 per bulan. Maklum masih newbie.<br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Selama berblogging ria, aku belajar, mengamati dan mengikuti bahwa tenyata banyak cara cari uang di internet baik cara yang instant atau yang non-instant.</span><br /><br /><ul><li>Kalau mau <span style="color: rgb(255, 204, 0);">lewat cara instant</span>, modal yang harus kita <span style="color: rgb(255, 204, 0);">punya</span> adalah <span style="color: rgb(255, 204, 0);">alamat email</span> dan <span style="color: rgb(255, 204, 0);">PayPal account</span> <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN">(kalau belum punya PayPal account daftar aja di sini)</a>. Modalnya juga cuma alamat email. Setelah itu, kita bisa daftar di beberapa paid review/blogging seperti:</li></ul><ol><li><a href="http://www.ciao.com/reg.php?AffiliateId=5273285">Ciao</a></li><li><a href="http://shoppero.com/">Shoppero</a><br /></li><li><a href="http://www.reviewstream.com/writereview.php/?inv=1Df8ggOpR1ZE">Review Stream</a><br /></li><li><a href="http://id.shvoong.com/aff-617F3/">Shvoong</a><br /></li><li><a href="http://www.mylot.com/">MyLot</a><br /></li></ol><ul><li>Atau <span style="color: rgb(255, 102, 0);">berteman</span> atau social networking <span style="color: rgb(255, 102, 0);">tapi dapat dollar</span>, misalnya:</li></ul><ol><li><a href="http://www.frenszone.com/?idAff=33494">FrensZone</a></li><li><a href="http://r.yuwie.com/mcdamas/">Yuwie</a></li><li><a href="http://www.platinumlounge.com/user/register?referrer=mcd">Platinum Lounge</a><br /></li></ol><ul><li><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Yang non-instant</span>, kita <span style="color: rgb(255, 102, 0);">harus punya blog</span> atau website. Kita harus rajin ngurusin, update dengan posting dan promosiin. Kemudian kita bisa ikut program-program:</li></ul><ol><li><a href="http://ask2write.blogspot.com/2008/10/10-most-recommended-paid-review-brokers.html">Paid Review</a></li><li><a href="https://www.assoc-amazon.com/e/ir?t=creatinbusine-20">Affiliate</a></li><li><a href="http://google.adsense.com/">Adsense</a></li><li><a href="http://www.ask2link.com/refer/mcdamas">Backlink</a> (jualan link)</li><li><a href="http://www.freebies4webmasters.co.uk/?aff=14372">Pasang banner</a> dapat poundsterling</li><li>atau <a href="http://astore.amazon.com/creatinbusine-20">buka toko online</a></li></ol>Yang jelas, banyak lagi cara bagaimana kita dapar meraup dollar di internet. Yang tersebut di atas hanya sebagian kecil saja. Jadi, jangan pernah sangsi lagi karena <span style="color: rgb(255, 102, 0);">memang benar bahwa banyak sekali dollar di internet</span> yang bisa kita kumpulkan.mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-37882842659872929152008-11-24T02:10:00.000-08:002008-11-24T07:30:30.296-08:00Withdraw PayPal Bener2 SurprisingSetelah beberapa hari yang lalu gak bisa wirhdraw karena status limited access, akhirnya hari ini berhasil juga withdraw <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN"><span style="font-weight:bold;">PayPal<span style="font-weight:bold;"></span></span></a>. Dan ... surprised, rate yang berlaku ternyata lumayan tinggi yaitu Rp. 12,177,7,- per dollar. Dengan withdraw $400, bayangkan aja berapa jumlahnya. Lumayan kan. <br /><br />Bener2 "blessing in disguise". Gimana gak. Kalau aku berhasil withdraw waktu itu, rate cuma berkisar Rp. 9000 an. Ya, Tuhan memang selalu memberikan sesuatu yang gak kita duga di balik kesulitan yang kita alami. Setelah susah payah aku berjuang mengirim email, mengontak admin PayPal, <a href="http://mcdamas.blogspot.com/2008/11/pengalaman-resolve-limited-access.html"><span style="font-weight:bold;">menanyakan kenapa accountku di limited access<span style="font-weight:bold;"></span></span></a>, kompensasinya adalah nilai withdraw yang aku dapatkan melebihi ekspektasiku. <br /><br />So, buat temen2 yang saat ini mungkin sedang terkena limited status di account PayPalnya, sabar aja. Di balik itu pasti ada sesuatu yang akan kita dapatkan. Btw, menurut seorang temen di forum, ternyata pengenaan limited status dikenakan oleh admin PayPal secara acak alias random. Jadi siapa aja bisa kena. Hal ini terutama untuk account yang dibuat di tahun 2008. <br /><br />Kalau kita baca email yang dikirim admin PayPal berkenaan dengan limited status tersebut, mereka mengatakan bahwa status tersebut demi melindungi account kita dari hal2 yang tidak diinginkan, misalnya karena ada pihak ketiga yang mencoba meng-hack account kita dan sejenisnya. Paham maksud baiknya. Tapi yang bikin kita sebel adalah untuk mengembalikan ke status normal tidak gampang. <a href="http://mcdamas.blogspot.com/2008/11/pengalaman-resolve-limited-access.html"><span style="font-weight:bold;">Perlu perjuangan</span></a> (waktu dan pikiran).mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-27163905309629510572008-11-21T09:56:00.000-08:002008-11-22T10:46:29.482-08:00Pengalaman Resolve Limited Access PayPalGak ada ba bi bu, tau-tau Account <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN"><span style="font-weight: bold;">PayPal</span></a>-ku dimasukkan dalam status limited access oleh admin-nya. Sehingga, aku gak bisa ngapa-ngapain dengan account tersebut; gak bisa transfer, gak bisa transaksi, apalagi withdraw. Tapi aku masih bisa terima bayaran dari klien2 ku. Tapi tetep aja aku bingung dan pusing dibuatnya karena jumlah saldo terus bertambah tapi gak bisa diambil.<br /><br />Beberapa kali admin <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN"><span style="font-weight: bold;">PayPal</span></a> kirim email ke aku untuk restore. Aku pun melakukan apa yang diminta melalui "Resolution center". Aku diminta untuk upload ID. Sukses. Tapi saat diminta link and confirm credit cardku, gak bisa-bisa. Kurang lebih dua bulan status limited access itu berlangsung.<br /><br />Dari hari ke hari aku terus mencoba meresolve limited access tersebut hingga aku pun frustrasi dibuatnya. Alhamdulillah aku ketemu <a href="http://vccindonesia.wordpress.com/"><span style="font-weight: bold;">mbak Palupi</span></a>, yang kutahu melalui forum, yang dengan baik hati membantu menjadi tempat aku bertanya banyak hal tentang PayPal.<br />Atas advisnya juga aku pun tak berhenti mengirim email ke admin <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1840251366998687641&postID=2716390530962951057">PayPal</a>. Tapi, tanggapannya tetap gak memuaskan karena selalu autoresponder yang nanggepin.<br />*Contoh Tanggapan <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN"><span style="font-weight: bold;">PayPal</span></a> atas email2ku:<br /><ul style="font-style: italic; color: rgb(255, 255, 0);"><span style="font-size:85%;">Dear mcdamas,<br />We apologize but we are unable to respond to inquiries sent to this<br />e-mail address. Your e-mail was routed to an unmonitored mailbox and as<br />such will not be reviewed.<br />To resolve account limitations, please complete the following steps:<br />1. Log in to your PayPal account.<br />2. Click Resolution Center at the top of the page.<br />3. Go to the Action column.<br />4. Click the "Resolve" button and complete the requested steps on each<br />lifting requirement outlined.<br />After we have gathered the necessary information, your account will be<br />reviewed for reinstatement and you will be notified by email of our<br />decision<br />Thank you for choosing PayPal.</span></ul>Aku pun semakin frustrasi dibuatnya karena tetap aja saran yang diberikan tidak jalan. Hingga akhirnya aku dikasih <a href="http://vccindonesia.wordpress.com/2008/04/17/are-you-tired-of-calling-paypal/"><span style="font-weight: bold;">daftar alamat-alamat email PayPal</span></a> yang bisa aku kirimin sehingga aku dapat tanggapan yang serius. Maka, aku tulis email komplain yang nadanya agak keras, menuruti saran <a href="http://bandungchanger.com/"><span style="font-weight: bold;">Om Greeny</span></a>.<br />*Email Komplainku:<br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);font-size:85%;" ><span style="font-style: italic;">Dear PayPal staff,</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">I have recently been in trouble with my account "limited" status. It informs me to add my credit card to resolve it. But, every time I try to do so that is to link and add my credit card, it always does not work properly. I am afraid my account is not only limited but locked as well. Why sir?</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">One reason why I decided to use PayPal for my online transaction account was because PayPal is reliable. Hence, I also recommend PayPal for use by all my friends and partners. But, with this kind of trouble, I find it embarrassing to realize what I did recommending PayPal. It is so unclear and time consuming just to lift up a "limited account" status. It seems that PayPal staff have no sense of urgency in helping the clients. The responses to my emails are just autorespondedly. </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Through this email (the 7th email I have sent to PayPal so far) I expect that you could help me solve this problem promptly. To be frank, I get frustrated with this problem because of having no clue what I must do due to the repeated failures in linking and confirming my credit card.</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Please sir, help me please by reviewing or analyzing what has been wrong actually with my account.</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Thank you,</span><br /></span><br />Eeee... baru dua hari setelah aku kirim email tersebut, Account PayPalku langsung direstore menjadi normal dan bisa diakses lagi.<br />*Email pemberitahuan kalo account-ku udah normal lagi:<br /><ul style="font-style: italic; color: rgb(255, 255, 51);"><span style="font-size:85%;">Dear mcdamas,<br />Our review is complete and we have restored your account.<br />We appreciate your patience and thank you for your help in making PayPal<br />the safest and most trusted online payment solution.<br />Sincerely,<br />PayPal</span></ul><br />Dasar... <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN"><span style="font-weight: bold;">Paypal</span></a>, rupanya harus dikerasin baru nanggepin. After all, thanks God my account is back to normal standing again.<br /><center><!-- Begin PayPal Logo --><a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=U99FQDWC559EN" target="_blank"><img src="http://images.paypal.com/en_US/i/bnr/paypal_mrb_banner.gif" alt="Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly." border="0" /></a><!-- End PayPal Logo --></center>mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1840251366998687641.post-35885969212110724982008-11-18T10:42:00.000-08:002008-11-22T10:21:55.514-08:00Awal Mula Nge-BlogAwalnya aku nge-blog terjadi tanpa sengaja. Sebenarnya saat itu (2005) aku juga gak begitu ngeh dengan apa itu <a href="http://www.blogger.com/">blogging</a>. Maklum saat itu aku gak punya temen atau kawan kantor yang udah keranjingan ng-blog. Adalah hobiku membaca yang akhirnya membawa aku pada dunia <a href="http://www.wordpress.com/">blogging</a>.<br /><br />Agar aku dapat selalu membaca buku-buku atau majalah terbaru, aku suka nongkrong di toko buku Gramedia. Di sana aku bisa membaca buku atau majalah apapun sepuasnya secara gratis. Kebetulan lokasi toko buku Gramedia tidak jauh dari rumahku. Saat aku sedang asyik browsing buku, tiba-tiba aku terantuk pada buku dengan judul mencolok "Meraup Dollar lewat Blog". Wah... dollar. Enak juga pikirku kalau kita bisa berpenghasilan dollar di sini, di Indonesia. Apalagi nilainya tukarnya sangat OK.<br /><br />Maka langsung aja aku sobek plastik pembungkus buku tersebut dan aku baca. Ternyata isi buku itu begitu menggodaku bahwa ada peluang yang menjanjikan di dunia online kalau kita mau, maka terpaksa aku beli.Padahal sebelumnya aku gak pernah beli buku di toko tersebut. Jadi selama ini kalau abis baca selama dua atau tiga jam langsung aja aku nyelonong pulang. <br /><br />Sialnya, meskipun aku udah beli buku tentang meraup dollar lewat blog, aku masih sangat gaptek tentang internet. Di sebuah warnet dekat rumah lah aku belajar internet pada penjaga warnet. Untungnya penjaga warnet tersebut sangat baik dan tak keberatan mengajariku bagaimana mebuat email account, membukanya atau mengirim email.<br /><br />Dengan bermodalkan alamat email yang aku buat dengan bantuan penjaga warnet itulah aku kemudian bisa membuat <a href="http://www.mcenglisheasy.blogspot.com/">blog pertamaku</a>.mcdamashttp://www.blogger.com/profile/16465901733575059276noreply@blogger.com2